Tuduh Gelapkan Uang, Suami Tega Aniaya dan Sekap Istri Sampai Depresi
Pangandaran, Jawa Barat
Kasus kekerasan dalam rumah tangga kembali terjadi, seperti yang dilakukan oleh MF warga Perumahan Abdi Negara, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung yang tega menganiaya istrinya sendiri yaitu SS hingga mengalami depresi.
Selan itu, MF juga melakukan penyekapan terhadap istrinya dan mengancam atas keselamatannya jika pulang kerumah orang tua.
Seperti dikatakan Kuasa Hukum SS yaitu Ijudin SH bahwa saat ini SS sudah berada di rumah orang tuanya di Dusun Cirateun, Pangandaran, Jawa Barat untuk mendapat perlindungan.
“Saat ini kondisi SS depresi dan sudah berada di rumah orang tuanya. Kasus ini sudah kami laporkan ke Polda Jawa Barat dengan surat laporan polisi LP No LP/B/1004/XII/2021/SPKT/Polda Jabar.” kata Ijudin SH kepada www.suarabandungnews.com.
Ijudin juga menjelaskan, kejadian penganiayaan tersebut berawal dari kekesalan MF yaitu suami dari SS yang menuduhnya menggunakan uang usaha cafe sebanyak Rp 2 juta.
Dengan kesal, MF memarahi SS dihadapan karyawannya sambil melakukan talak cerai kepada SS. MF menalak cerai SS dihadapan karyawannya saat berada di Gedung Persada tepatnya cafe Insider, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Mendapati perlakukan seperti itu, SS langsung menangis dan sempat meminta pulang ke rumah orang tuanya. Namun MF tidak mengijinkan sampai SS mengembalikan semua uangnya. MF melakukan ancaman dan penyekapan serta penganiyaan terhadap SS hingga mengalami depresi.
“Pada hari Kamis 23 Desember 2021, saat SS dimarahin dengan bahasa kasar karena ingin pulang ke rumah orang tuanya. Kemudian MF marah dan terjadi penceraian terhadap klien saya SS. Namun setelah mengucapkan talak, klien saya SS tidak boleh pulang sebelum semua uang yang pernah diberikan oleh MF pada ibunya di kembalikan,” tegasnya.
Sehingga lanjut Ijudin, pada malam itu terjadi penyekapan terhadap SS sampai pagi.
“Saya sebagai kuasa hukum dari SS mengambil langkah langkah hukum yang ketat dan jelas dengan cara mendatangi beberapa pihak, meminta kejelasan kasus ini dan melaporkan ke Polda Jawa Barat agar pihak yang berwenang bisa segera melakukan penindakan. Saya juga melampirkan hasil visum dari klien saya SS,” pungkasnya.
Saat ini kondisi SS mengalami depresi berat, sehingga pihak keluarga membawanya ke rumah sakit Santosa Kota Bandung untuk menjalani pengobatan. (Tm/Sly)