Mupakat Sarana Menyampaikan Curhatan Para Petani Kepada Bupati Bandung

Mupakat Sarana Menyampaikan Curhatan Para Petani Kepada Bupati Bandung

Kabupaten Bandung,

Bupati Bandung Dadang Supriatna melaksanakan musyawarah dengan masyarakat tani di Taman Teknologi Pertanian Kopi Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Selasa (5/12/2023).

Pelaksanaan MUsyawarah buPAti bersama masyaraKAt Tani (MUPAKAT) ini salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani, selain mempertahankan ketahanan pangan di Kabupaten Bandung. Pada kesempatan itu, para petani bisa menyampaikan aspirasinya atau curhatannya kepada Bupati Bandung.

Di Kecamatan Kertasari itu tercatat sekitar 5.000 petani dengan komoditi penghasil sayuran kentang, kol, wortel, bawang daun dan bawang putih. Disela-sel kegiatan Mupakat, Bupati Bandung melalui Dinas Pertanian menyalurkan 556 paket makanan dalam GErakan Konsumsi Sayuran, Susu, dan telOR (GEKSSOR) untuk ibu-ibu hamil dan anak-anak untuk mencegah stunting.

Pada kesempatan itu turut hadir Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ningning Hendasah, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan dan Ekonomi Kabupaten Bandung A Tisna Umaran. Selain itu jajaran Forkopimcam Kertasari, HKTI, KTNA, Penyuluh Pertanian dan para stakeholder lainnya yang berkaitan di bidang pertanian.

“Hari ini kita melaksanakan MUsyawarah buPAti bersama masyaraKAt Tani. Kegiatan ini (Mupakat) baru pertama kali dilaksanakan di Kecamatan Kertasari yang merupakan inovasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Bandung. Ini sengaja kita laksanakan, karena selama ini dengan momen seperti ini atau bertemu dengan para petani belum pernah dilakukan,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam keterangannya usai melaksanakan Mupakat.

Bupati Bandung mengungkapkan kegiatan Mupakat ini untuk menyampaikan program-program pemerintah Kabupaten Bandung dan menampung aspirasi dari kalangan masyarakat tani.

“Masyarakat petani ini sebagai andalan untuk meningkatkan pembangunan di Kabupaten Bandung. Untuk itu, program Mupakat yang pertama kali dilaksanakan di Kertasari. Saya pun sepakat di wilayah Kertasari menjadi prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan para petani,” kata Dadang Supriatna.

Ia pun berencana para petani di Kabupaten Bandung untuk diberikan BPJS Ketenagakerjaan. “Supaya keamanan dalam bekerja itu bisa teratasi dan mendapatkan perhatian dari pemerintah,” kata Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.

Kang DS mengatakan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal dunia dapat jaminan atau santunan kematian untuk ahli warisnya sebesar Rp 42 juta. “Kalau kepesertaannya sudah tiga tahun berturut-turut, anak atau ahli warisnya mendapatkan beasiswa pendidikan,” katanya.

Kang DS berharap program yang digulirkan Pemkab Bandung itu bermanfaat bagi warga masyarakat petani khususnya, dan tentunya pembangunan Kabupaten Bandung akan lebih meningkat dan sejahtera para petaninya.

Ia mengungkapkan bahwa di kawasan Kertasari merupakan penghasil komoditas sayuran kentang, wortel, bawang daun, kol dan saat ini bawang putih yang sedang dikembangkan.

“Dengan adanya sejumlah komoditi sayuran itu, berharap di Kecamatan Kertasari ada rumah komoditi,” katanya.

Bupati Bandung pun sangat setuju jika Taman Teknologi Pertanian Kopi Desa Cibeureum itu dijadikan rumah komoditi yang dihasilkan para petani di Kecamatan Kertasari. “Jika ada warga yang hajatan tak perlu beli sayuran ke luar daerah, cukup beli di rumah komoditi tersebut yang merupakan hasil para petani Kertasari. Ini yang saya harapkan. Dengan adanya rumah komoditi, warga kecamatan lainnya bisa berbelanja sayuran ke rumah komoditi di Kertasari,” katanya.

Bagaimana marketnya, imbuh Kang DS, bisa melalui online dan berharap kedepannya setiap kecamatan memiliki rumah komoditi. “Jadi hasil pertanian ditampung di rumah komoditi yang ada di masing-masing kecamatan,” katanya.

Ia pun mendorong Dinas Pertanian untuk meningkatkan kualitas kelompok tani yang andal dalam menghadapi Indonesia Emas 2045. “Untuk mempersiapkan petani-petani yang profesional dan andal untuk mengelola pertanian di Kabupaten Bandung. Selain itu untuk ketahanan pangan di Kabupaten Bandung,” katanya.

Kang DS turut mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pertanian menyalurkan 556 paket makanan dalam program gekssor untuk ibu hamil dan anak-anak sebagai upaya pencegahan stunting. (Humas/TM)

%d bloggers like this: