Kabupaten Bandung Menjadi Contoh Pengelolaan Pemerintah Desa
Kabupaten Bandung,
Bupati Bandung Dadang Supriatna menerima kunjungan kerja (kunker) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat, Sumatera Selatan. Dirinya mengungkapkan, dipilihnya Pemkab Bandung sebagai lokasi komparasi lantaran dinilai baik dalam pengelolaan pemerintahan desa.
“Suatu kehormatan bagi kami dipilih sebagai lokasi kunker terkait pengelolaan pemerintahan desa, dalam rangka bimbingan dan pelatihan kepada kepala desa se-Kabupaten Lahat,” ucap Dadang di Gedung Moh. Toha, Soreang, Kamis (12/5/2022).
Dadang menilai, kegiatan kunker tersebut dapat menjadi media efektif untuk bertukar informasi.
“Ini merupakan sarana yang tepat untuk bertukar informasi, belajar bersama, sharing pengalaman, sekaligus untuk melihat secara langsung implementasi dari pengelolaan pemerintah desa di Kabupaten Bandung,” imbuh bupati.
Di hadapan peserta kunker dirinya menjelaskan, Kabupaten Bandung merupakan kabupaten dengan desa mandiri terbanyak di Jawa Barat, dengan jumlah desa mandiri 86 desa, 129 desa maju dan 55 desa berkembang.
“Alhamdulillah, dari total 270 desa di Kabupaten Bandung sudah tidak ada lagi desa yang berstatus tertinggal maupun sangat tertinggal,” terangnya.
Sementara untuk mensejahterakan dan memberdayakan masyarakat, Pemkab Bandung terus berupaya meningkatkan pendanaan untuk pemerintah desa di tahun 2022. Pihaknya telah mengalokasikan dana perimbangan desa (ADPD) sebesar Rp. 325.374.144.067.
Peningkatan ADPD tersebut, lanjut bupati, dapat digunakan untuk kenaikan penghasilan tetap kepala desa, kenaikan tunjangan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), kenaikan insentif RT dan RW, program BPJS ketenagakerjaan dari insentif RT dan RW serta peningkatan insentif linmas.
“Sementara untuk DD (Dana Desa) tahun 2022 ini Kabupaten Bandung menerima sebesar Rp. 345.331.515.000. Sedangkan anggaran bantuan gubernur sebesar Rp. 35.100.000.000 yang akan dibagi 270 desa se-Kabupaten Bandung,” urai bupati yang akrab disapa Kang DS.
Pada kesempatan itu, Kang DS juga menyampaikan beberapa program prioritas dan program unggulan yang mendukung visi pemerintah daerah yakni terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera.
“Untuk program prioritas, kami memiliki insentif guru ngaji, penyediaan kartu tani dan pemberian modal bergulir tanpa bunga. Sementara program unggulan antara lain program tiga muatan lokal (pendidikan Pencasila dan UUD 1945, bahasa dan budaya sunda serta belajar mengaji dan menghafal al-qur’an), bunga desa, beasiswa hafidz quran, rebo nyunda, magrib mengaji dan penyediaan mesin ADM (Anjungan Dukcapil Mandiri),” jelas Kang DS.
Ditemui dikesempatan yang sama, Bupati Lahat Cik Ujang menyampaikan, sebanyak 356 dari 360 kepala desa mengikuti kegiatan kunker ke Kabupaten Bandung.
“Terimakasih atas penerimaannya. Banyak sekali ilmu yang bisa kami dapatkan. Selain terkait pemerintahan desa, kami juga tertarik dengan pengelolaan destinasinya. Seperti kita tahu, Kabupaten Bandung selalu menjadi primadona untuk berlibur. Banyak sekali objek wisata di sini,” tandasnya. (Humas)