Banyak Pelanggaran, Deklarasi Netralitas ASN Dianggap Tidak Efektif

Banyak Pelanggaran, Deklarasi Netralitas ASN Dianggap Tidak Efektif

Kabupaten Bandung,

Bawaslu Kabupaten Bandung sampai dengan hari ini masih menemukan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pilkada di Kabupaten Bandung. Pelanggaran yang paling menonjol adalah mengenai kode etik dan keberpihakan para ASN kepada pasangan calon.

Kordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kabupaten Bandung Hedi Ardia mengatakan ketidak netralan para ASN ini masih ditemukan sebatas pelanggaran kode etik. Walaupun begitu, Hedi juga menegaskan bahwa Bawaslu sudah sering melakukan sosialisasi mengenai pelanggaran-pelanggaran saat pilkada.

“Bawaslu sudah melakukan deklarasi mengenai netralitas ASN dalam pelaksanaan pilkda. Namun, ternyata masih banyak ASN yang melakukan pelanggaran. Apakah mereka tidak tahu atau tidak mau tahu,” katanya.

Ketika ditanya mengenai langkah Bawaslu dalam menekan angka pelanggaran selama pilkada berlangsung, Hedi menegaskan semua cara sudah dilakukan. “Kami sudah melakukan berbagai cara dan memunculkan program-program. Salah satunya adalah mengenai program gerakan anti politik uang di 10 desa yang ada di Kabupaten bandung,” tegasnya.

Hedi juga menambahkan bahwa, dengan banyaknya ASN yang melakukan pelanggaran dirinya mengakui bahwa deklarasi netralitas ASN tidak efektif. “Sepertinya deklarasi yang Bawaslu lakukan mengenai netralitas ASN tidak efektif. Karena masih banyak yang melakukan pelanggaran,” pungkasnya.

Ketidak netralan ASN ini banyak dipicu oleh janji-janji politik yang dilakukan oleh para calon kandidat. Maka secara tidak langsung, ASN berpeluang besar dalam pelanggaran kode etik di ajang pemilihan kepala daerah.

Analis politik dari universitas UNIS, Dosen Fisip dan direktur eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengatakan bahwa netralitas ASN dalam ajang pilkada itu tidak akan ada 100 persen. Hal ini dipicu oleh janji-janji manis yang diberikan kepadanya.

“Netralitas ASN dalam ajang pemilihan kepala daerah memang selalu menjadi topic menarik. Dan berdasarkan kajian yang saya lakukan bahwa tidak ada ASN yang netral 100 persen,” katanya kepada suarabandungnews.com.

Bahkan Adib juga menambahkan kalau ASN yang tidak netral terkait janji-janji manis para kandidat. “Apalagi yang maju adalah petahana, bisa dipastikan ASN yang mempunyai kedudukan strategis akan berpihak. Karena pastinya ada janji yang diberikan oleh kandidat,” tegasnya kembali. (Tm/Sly)

%d bloggers like this: